Virtual Cahaya

ich bin Gluckliche

Sains dan Teknologi

1.       Jam Matahari

        Matahari adalah penunjuk waktupertama bagi manusia. Dahulu sekali orang memperkirakan waktu dengan cara memperhatikan posisi matahari di langit. Kemudian manusia memperhatikan bahwaa bayangan mereka berubah-ubah panjangnya dan terus bergerak di sepanjang hari. Mereka menemukan bahwa dapat menentukan waktu secara lebih akurat dengan memperhatikan bayangan-bayangan mereka ketimbang dengan melihat posisi matahari secara langsung.


          Dari pengalaman tersebut kemudian manusia membuat jam matahari pertamanya. Pada awalnya, mungkin, manusia hanya menancapkan sebuah tongkat ke tanah, dan menempatkan beberapa batu disekitar tonggak tersebut untuk menandai letak-letak dari bayangan-bayangan yang muncul. Jam matahari ini telah digunakan selama berabad-abad dan masih tetap digunakan sampai sekarang.




2.       Krayon


           Manusia telah memanfaatkan batu kapur selama ribuan tahun salah satu pemanfaatannya yaitu sebagai bahan untuk membuat krayon. Batu kapur terbentuk dari tumbuhan dan hewan yang hidup di lautan. Salah satu makhluk hidup itu antara lain hewan bersel satu Foraminipera .






                Hewan ini memiliki cangkang dari kapur, dan ketika hewan ini mati cangkangnya tenggelam ke dasar lautan. Lama kelamaan cangkang-cangkangnya yang tenggelam ini membentuk suatu lapisan tebal yang mengeras dan memadat sehingga menjadi kapur halus. Sekarang telah ada krayon yang dibuat dari bahan buatan. Bahan buatan ini dihasilkan, misalnya, dari campuran tanah liat dengan beraneka ragam pigmen.


3.       Lem

                Kata ‘glue’ (lem) atau ‘adhesive’ (perekat) berasal dari bahasa Perancis Lama dan kata kerja bahasa Latin yang berarti ‘menggabungkan bersama’. Ide mengenai pembuatan zat perekat ini memang berawal sejak ribuan tahun yang lalu. Pada dinding-dinding sebuah kuburan bangsa Mesir yng berumur lebih dari 3000 tahun, ditemukan gambar yang menunjukkan para pekerja sedang menggunakan lem.

Terdapat banyak jenis lem di antaranya: lem mineral, lem sayuran dan lem sintesis. Tetapi lem tradisional yang dibuat berasal dari tulang-belulang, otot dan kulit binatang. Bahan-bahan ini dikumpulkan terlebih dahulu, dipanaskan, kemudian cairan yang dihasilkan dikeringkan. Misalnya, untuk menyatukan kayu dalam pembuatan meubel, piano, dan mainan-mainan lainnya yang membutuhkan lem. Lem juga sangat berguna dalam peneleman buku dan pembuatan kotak-kotak kertas. Semua jenis kertas berperekat pasti mengandung lem, begitu juga untuk kembang api, kepala korek api, dan kepala boneka.


source: SETS (sains and teknologi)

Hikmah Bersugi


         Bersugi adalah salah satu dari sunnah Rasulullah Saw dan para sahabat. Beliau mencontohkan cara merawat gigi dengan cara bersugi menggunakan semacam kayu yang disebut kayu arak. Kayu tersebut dalam bahasa Latinnya disebut Salvadara persica.
           Buat sementara waktu, sugi dengan kayu arak itu, hanyalah dianggap biasa-biasa saja, karena memang kayu itu mempunyai bau yang harum, mudah dilembutkan dan memang banyak dihasilkan di Timur Tengah.
          Budaya sugi dengan kayu arak itu segera menjalar kepada bangsa Mesir, Yahudi, Roma, Babilonia, dan lain-lain, karena dapat dilihat kemanjurannya gigi menjadi putih, sehat lagi pula tidak cepat keropos.
         Bagi ummat islam yang jauh dari penghasil kayu siwak (sugi) itu, seperti kita di Indonesia, biasanya menunggu oleh-oleh kayu arak tersebut dari jamaah haji yang baru pulang dari Arab Saudi. Sebaliknya bersugi dengan kayu arak itu harus dipotong sekali sehari semalam untuk mencegah kontaminasi bakteri yang telah menempel pada sugi tersebut sewaktu menggosok gigi terlebih dahulu.
       Bakteri tersebut akan menjadi pathogen bilamana mengalami perkembangan sehari pada kayu sugi tersebut. Tetapi sampai sekarang belum pernah ditemukan terjadi infeksi oleh bakteri tersebut, walaupun kayu sugi tidak dipotong setiap hari. Kini pakar ahli ilmu pengetahuan islam telah mengadakan penelitian, apa yang terkandung dalam kayu arak itu sehingga kesehatan gigi orang-orang yang memakainya sangat terjamin.
      Prof. M. Ghazi dan kawan-kawannya dari Fakultas Kedokteran King Abdul Aziz telah meneliti kandungan kayu arak. Sebulan beliau menyelidiki. Beliau bandingkan obat kumur dari kayu arak dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Ternyata obat kumur dari kayu arak lebih mampu membersihkan gigi, mencegah pertumbuhan bakteri, dan mencegah radang gusi. Obat kumur siwak mampu membersihkan gigi, mencegah terjadinya radang gusi dalam angka tertinggi yaitu sampai 75% selama seminggu. Selain juga karena siwak dapat memelihara kesehatan mulut dengan baik.
          Prof. M.Raghau Cs dari Kuwait telah menemukan bahwa kayu arak (salvadara Persica) mengandung pelbagai unsur yang sangat berguna untuk kesehatan mulut dan gigi. Unsur tersebut adalah tri metilamine, alkaloid, chloride, florida, silika, sulfur, vitamin C dan sebagian kecil tannin, flavenoida serta sterol.
      Sekarang di Negara-negara mayoritas Islam, kayu arak telah diolah supaya praktis, ekonomis, dan mudah didapat, dengan dibuat menjadi pasta gigi. Di Indonesia kita kenal pasta gigi merk Siwak-F.
        Chlorida dan silika gunanya untuk membersihkan gigi dan menghilangkan karang gigi. Akaloida sulfur, dan fluorida gunanya untuk melindungi gigi dari bakteri kariogesic. Resin gunanya untuk melapisi email gigi sehingga dapat terpelihara dari pembusukan. Sedangkan tri melatine dan vitamin C gunanya untuk membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan ginggiva.
          Dalam agama ada anjuran untuk bersugi dan sesudah tidur. Bersugi sebelum tidur adalah suatu tindakan preventif. Karena air liur itu mengandung bermacam-macam unsur seperti Natrium, Clorium, Calsium, Hidrogenium, dan lain-lain. Yang mana unsur-unsur tersebut bisa membentuk karang pada pangkal gigi.
          Jika sunnah Nabi ini rajin kita amalkan, insya Allah gigi kita akan selalu sehat.

source: keajaiban sains islam, Haji Ibrahim M.Thayyib