Virtual Cahaya

ich bin Gluckliche

Tangisnya Istri Seorang Pejuang #PenaKamiTidakPuasa

Ummu Salamah atau kerap disebut Hindun sebelum menjadi istri nabi adalah seorang istri dari seorang pejuang. Ketika itu Ummu Salamah terlihat sangat bersedih karena suaminya tersebut Abu Salamah syahid dalam sebuah peperangan. Pada saat itu pula nabi melarang ia bersedih berlarut-larut.

'Ubaid bin Umair rahimahullah, menyatakan bahwa Ummu Salamah berkata, "ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata kepada diri sendiri, 'kini dia menyendiri dan berada ditempat yang asing. Aku akan menangis sekuat-kuatnya atas kepergiannya.' Sebenarnya aku telah bersiap-siap untuk menangisinya. tetapi, ketika seorang wanita dari daerah 'awali datang dan ingin bersimpati serta menangis bersamaku, Rasulullah saw. mencegatnya seraya berkata, 'Apakah engkau ingin memasukkan setan ke rumah yang telah dibebaskan oleh Allah darinya?' Beliau mengatakannya dua kali. mendengar hal itu, Aku langsung menahan diri dan tidak jadi menangis.' Diriwayatkan oleh Ahmad vol.6 hlm. 289, dan Muslim no.922, kitab Al-Janaa'iz, kitab Al-bukaa' 'Alal Mayyit. Kemudian diantara kita patut bertanya, apa sebabnya kita berlarut dengannya jika bukan syaitan yang mengelabuinya?

"Teruslah bersedih, engkau memang sedang bersedih dan sungguh engkau sangat kasihan, teruslah dan benar engkau sangat sedih." Syaitan berbisik ria. 

Maka rusaklah ragamu teman. Begitulah syaitan memanfaatkan segala sesuatunya darimu. Selain masuk ke dalam darahmu yang paling pekat, ia juga akan memanfaatkan peluang-peluang emas darimu agar engkau terpuruk dan mengeluh. Lain, ketika seorang terpuruk dan mengeluh maka hidupnya akan hampa dan mati. Lantas yang terjadi jika diteruskan, ia pun akan menyusul pada kematian yang sebenarnya.

Dalam sebuah Al-Ma'tsur telah tertera sebuah doa kala seorang bersedih, doa yang membacanya mengantarkannya pada kebahagiaan;

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ،وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) kesusahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, Aku berlindung kepadaMu dari sifat bakhil dan penakut, Aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan Dominasi manusia.” (HR. Al-Bukhari no. 6363)

Kabar Bahagia itu kemudian menyelimutinya. Ummu Salamah dipinang oleh seorang nabi seluruh jagad alam dan penutup para nabi untuk menjadi istri seorang yang mulia kedudukannya. Maka seyogyanya bukan hanya Umar dan Abu Bakar ingin menikahinya kemudian tertolak, demikian pula seorang mengantarkan pesan terakhir yakni nabi sendiri yang akan menjaga dan mengganti suaminya, ia pun menerima pinangannya. Maka Ummu Salamah pun menyampaikan kembali pesannya melalui orang utusan tersebut,

"Selamat datang. Sampaikan kepada Rasulullah saw. bahwa aku adalah seorang wanita yang sangat pencemburu dan mempunyai seorang anak yang masih kecil, serta aku tidak punya seorang walipun disini." (Sirah Sahabiyah, Mahmud Al-Mishri)

Percayalah kesenanganmu akan selalu datang silih berganti musim dan diatur dalam sebaik-baiknya kitab. Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang dibahagiakan hingga akhir masa. 

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Sesungguhnya, Ummu Salamah sudah menikahkan suaminya yang syahid dengan bidadari surga..

    Wallahu'alam..

    BalasHapus
  3. wanita2 zaman Rasulullah memang hebat2

    BalasHapus