Virtual Cahaya

ich bin Gluckliche

Siapa Aku?



Jika Aku masuk ke jasadku
Seperti bak semut patah jari satu
Ini mudah..Aku tak tahu
Maka siapalah Aku?

Jika ia hidup, ia bersenandung
Merasakan dan memerhatikan sesamanya
“hai kau” katanya, menyapaku bukan temannya yang lain-lain
“Kau kenal Aku?” Tanya-nya

“Wahai engkau  tubuhku”
“Aku tak mengenali suaraku jika bahkan lidahku ini tak bergoyang”

Maka ….
Aku apa?
Aku kepala dan mukaku?
Aku tangan dan jariku?
Aku kaki?
Siapa Aku?

“kau bingung?!”
“kaulah pendusta, pendosa, penikmat dunia ”

Nestafa hatiku wahai ‘Aku’
Apakah Aku ini satu?
Mungkinkah?

siapalah Aku?
Aku melihat, Aku punya lensa biru, coklat, dan hitam barangkali memandang
Aku berjalan, keliling-keliling sampai tak tahu dimana
Aku tak gundul,walau rambut sehelai dikepala
Tanganku juga dapat menampar yang pinta

Aku lemah, jika kau hancur wahai ‘Aku’ terlebih kalbu
Siapakah Aku?
Mengapa Aku ada?
“Tanya saja kepada pemilikmu, Aku hanya utusan saksi bisu”
“Berhentilah bertanya”



Banda Aceh, 9 Januari 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar