Virtual Cahaya

ich bin Gluckliche

Menata Ulang Mimpi #PenaKamiTidakPuasa

Mereka yang tahu bahwa mereka memiliki mimpi, berbahagialah karena berhasil merencanakannya. Karena ada banyak di dunia ini mereka-mereka yang juga berniat memiliki mimpi atau hidup tanpa mimpi. Mereka yang ingin membayar mimpi, mereka pula yang berjuang dengannya. Mereka yang memiliki mimpi yang terus berikhtiar siang malam. Mereka yang memiliki mimpi akan merasa hidupnya terlepas dari lara hilangnya panca penunjuk untuk pergi, pulang dan membawa saat berhadapan, memang bermimpi akan menjelaskan detial bagaimana perjalanan hidup yang akan segera dilewati. 

Maka ada yang menuliskan mimpi mereka dalam sebuah buku yang ia tuangkan dengan penanya akan memiliki arti sepanjang masa. Mengingat mimpi selama mudanya walau hingga tutup usia ternyata mimpi itu nyaris tidak terpenuhi sebagaimana mestinya. Mempunyai buku dimana menulis mimpi-mimpi adalah hal yang paling ajaib dilakukan oleh pejuang dunia.

Mereka yang menulis mimpi-mimpi mereka yang tidak boleh terlewati begitu saja. Mimpi-mimpi mereka yang tertulis akan terus menjadi saksi dibandingkan mimpi yang hanya terpikir saja dalam ingatan yang juga akan cepat melupakan mereka. Hebatnya buku mimpi akan mengingatkan seberapa banyak ketunaian kehidupan yang terlaksana, yang memberi kelegaan hingga menjadi cerita-cerita hebat kepada keturunannya dan lapis langit ke tujuh. Menjadi cerita doa para alam dan kesaksian ikhtiar para pemiliknya. Bahwa alam ikut berdoa, alam akan mendengar mimpi-mimpi kita.

Bergegaslah bermimpi!
Tulislah mimpimu!

Karena jika esok mati. Engkau menjadi orang yang terkaya karena misi mimpimu. Walau bermimpi membangun rumah semut. Walau mimpi itu cukup ditertawakan. mengapa rumah semut? Membuat derai setelah berpuluh tahun lamanya tidak akan menjadi alasan menyerah. Tidak membuat gentar dengan kekecewaan yang silih berganti. Rumah semut yang diciptakan untuk berperang di Jalan Tuhan. 

Namun, jika berikhtiar dengan mimpi-mimpi yang sangat sulit Tuhan menerimannya. Maka saatnya menata ulang dengannya. Karena kuasa mimpi tidak dapat mengalahkan rencana yang tidak akan pernah sekalipun yang tahu bahwa anak desa menikahi putra kerajaan. Begitupula yang dimaksudkan Tuhan agar menata ulang mimpimu sesuai dengan yang Ia inginkan.

Menata ulang mimpi-mimpimu menjadi lebih mulia, menatanya kembali dengan doa. Memantapkannya dengan ikrar atas kehendaknya. Karena dengan demikian mimpimu akan terasa dijuangkan. Ah, jika bukan karena nanti engkau telah lelah berjuang mungkin keturunanmu akan meneruskan ikrar tulusmu. Karena menjadi bagian dari patuh dan taat adalah pejuang mimpi sejati.

Biarlah tangis menggenggam jari dan dukamu, tetapi menangislah karena kebahagiaan, berbahagialah karena tidak menjadi orang yang celaka dan berputus asa atas ketentuanNya. Karena Tuhan telah sejak lama menetapkanmu fi lauhim mahfudznya dan menetapkan cintanya pada kitab terbaik atas urusan anak manusia dan seisinya. Karena mungkin sehelai daun yang jatuh juga karena atas keinginanNya.

Aku yakin bahwa mimpiku juga dalam genggamannya. Biar ratusan mimpi terencana dan terabadikan dalam catatan. Tetap aku ada didekatNya. Maka perjuangan hebat akan selalu terbayar lunas, dan itu selalu menjadi kekuatan setelah lelah dirasa. Walau lelah dirasa dan tidak kunjung menjadi yang diharapkan, tetap kelelahan atas perjuangan akan menjadi saksi perjuangan. Duhai Tuhan, izinkan.

Sesungguhnya di antara mimpiku terselip namamu yang terus aku tata dan mengulangnya, untuk terus memperjuangkan bagaimana menjadi orang yang paling bahagia dan menjadi pejuang atasnya. Kini disini aku akan terus menata ulang mimpiku, dengan nama pejuang. Duhai Tuhan, izinkan.


Banda Aceh, 29 Juli '13 #ZonaHidupResist



Tidak ada komentar:

Posting Komentar